Menelusuri Wisata Budaya Tana Toraja
AdeevaTravel-Tana Toraja ialah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang hingga kini masih mempertahankan gaya hidup yang khas dan masih mengatakan gaya hidup Austronesia warisan dari nenek moyang mereka. Sehiingga daerah ini menjadi salah satu tujuan wisata andalan daerah Sulawesi Selatan.
Tana Toraja ialah salah satu tempat konservasi peradaban budaya Proto Melayu Austronesia yang masih terawat dengan baik hingga kini. Kebudayaan adat istiadat seperti seni musik, seni tari, seni sastra lisan, bahasa, rumah adat, ukiran, tenunan dan kuliner masih sangat tradisional.
Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan biar Tana Toraja sanggup dikenal di seluruh dunia. Salah satunya ialah mencalonkan Tana Toraja ke UNESCO untuk dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 2009. Hal ini juga di dukung oleh Pemerintah Jepang biar Tana Toraja dijadikan Situs Warisan Dunia UNESCO. Jepang sendiri ikut dalam konservasi tersebut khususnya terkait dengan Rumah Adat.
Di Tana Toraja banyak menyimpan tempat-tempat budaya warisan leluhur yang masih tetap terpelihara dengan baik hingga kini seperti:
1. Tongkonan Buntu Kalando
Tongkonan Buntu Kalando ialah Istana Kerajaan Puang Sangala (Raja Sangala) yang berkuasa di Tana Toraja. Saat ini Istana Tongkonan Buntu Kalando dijadikan museum tempat menyimpan benda-benda prasejarah hingga peninggalan dari Kerajaan Sangala.
2. Pallawa
Pallawa ialah salah satu Tongkonan (rumah Adat) yang sangat menarik yang terletak diantara pohon-pohon bambu di puncak bukit. Tongkonan tersebut dihiasi dengan sejumlah Tanduk Kerbau yang ditancapkan pada bab depan rumah.
3. Londa
Di Tana Toraja Anda juga sanggup menyaksikan komplek pemakaman yang berada di sisi tebing curam. Salah satunya berada ditempat yang paling tinggi dari bukit dengan gua yang di dalamnya terdapat peti-peti jenazah yang di atur sesuai dengan garis keluarga.
4. Kete Kesu
Objek Wisata Budaya yang satu ini merupakan Tongkonan Lumbung Padi dengan pemandangan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter dari perkampungan ini terdapat situs perkuburan tebing dengan kuburan menggantung dan tau-tau dari bangunan kerikil yang di beri pagar. Tau-tau ini menunjukkan penampilan pemiliknya sehari-hari.
Di perkampungan ini juga populer dengan seni ukirnya dan mengakibatkan materi souvenir yang sangat menarik.
5. Batu Tumonga
Di tempat ini Anda sanggup menemukan sekitar 56 kerikil menhir dalam satu bulat dengan empat pohon pada bab tengahnya. Batu-batuan ini mempunyai ketinggian sekitar 2-3 meter. Dari tempat ini Anda juga sanggup menikmati keindahan alam Rantepao dan lembah-lembah disekitarnya.
6. Lemo
Lemo ialah sebuah tempat pemakaman yang sering disebut juga dengan julukan rumah para arwah. Di pemakaman ini kita sanggup melihat jenazah yang disimpan di udara terbuka di tengah bebatuan yang curam. Komplek pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu sering diselenggarakan upacara Ma Nene. Suatu upacara adat mengganti pakaian para jenazah di pemakaman ini.
Rute Perjalanan Menuju Tana Toraja
Bagi Anda yang ingi berkunjung ke Tana Toraja, Anda sanggup memakai transportasi darat dan juga udara. Untuk transportasi udara, Anda sanggup transit di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar kemudian memakai Pesawat Dirgantara Air Service (DAS) menuju Bandara Pongtiku di Rantetayo. Atau dengan memakai tansportasi darat, Dari Bandara, Anda sanggup menyewa kendaraan roda empat yang banyak tersedia di sana pribadi menuju Tana Toraja atau memakai Bus Antar Kota Antar Propinsi yang sanggup Anda temui di Terminal Bus Daya.
Waktu yang ditempuh untuk sanggup hingga ke Tana Toraja sekitar 6-8 jam dan disarankan untuk melaksanakan perjalanan pada waktu siang hari. Karena pada waktu siang, Anda sanggup menikmati pemandangan yang sangat mempesona menemani perjalanan Anda.
Jika Anda ingin berkunjung ke Tana Toraja sebaiknya dilakukan antara bulan Juni, Juli atau Desember setiap tahunnya. Karena pada ketika itu Anda sanggup menyaksikan penyembelihan puluhan binatang Babi dan Kerbau secara kolosal sebagai kurban pada Upacara Kematian. Serta sanggup menyaksikan upacara adat lainnya di Tana Toraja.
sumber:id.wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar