Jakarta -
Kementerian Pariwisata (kemenpar) mendukung program Forum Komunikasi Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI). Acara yang mengangkat tema 'Percepatan Pertumbuhan Destinasi Pariwisata yang Berkelanjutan untuk Kesejahteraan Masyarakat' ini digelar di Sahid Rich Hotel Yogyakarta pada 2-15 Oktober 2017,
PUTRI merupakan ajang pertemuan nasional yang bertujuan meningkatkan pariwisata Indonesia dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
Ketua DPP PUTRI DIY, GKR Bendara, menyampaikan aktivitas ini dibutuhkan sanggup menjadi media serta sarana yang sempurna untuk mengangkat dan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia kepada masyarakat Indonesia dan dunia, terutama wilayah Yogyakarta.
"Ini sebagai wujud implementasi dari seluruh anggota PUTRI dalam upaya mempromosikan potensi wilayahnya dan memperkuat jejaring kolaborasi untuk keberlanjutan pariwisata Indonesia sekaligus sebagai ajang pertemuan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang ada di dalam industri pariwisata Indonesia," katanya.
Lebih lanjut Bendara mengatakan, dalam aktivitas ini, diagendakan RAKERDA DPD PUTRI Provinsi Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah, serta PUTRI EXPO 2017. Kegiatan yang diprakarsai DPD Yogyakarta ini diikuti seluruh anggota DPD PUTRI beserta stakeholder pariwisata Indonesia.
"Ini supaya kekuatan serta potensi wisata yang dimiliki masing-masing daerah sanggup terekspos dan menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik dan mancanegara untuk tiba berkunjung," harap Bendara.
Wanita yang juga putri bungsu Sultan Hamengku Buwono X ini menambahkan, Forum Komunikasi Nasional 2017 PUTRI juga sebagai wujud implementasi seluruh anggota PUTRI dalam upaya untuk meningkatkan, menyebarkan dan mempromosikan pariwisata Indonesia, sekaligus sebagai sarana penyampaian informasi perihal kekuatan potensi destinasi wisata Indonesia.
"Kami harus memperkuat jejaring untuk keberlanjutan pariwisata Indonesia dalam rangka memajukan dan menyebarkan industri pariwisata Indonesia ke arah yang lebih baik dan berkelanjutan," tambah GKR Bendara.
Kegiatan Forum Komunikasi Nasional 2017 ini dihadiri 400 penerima yang terdiri dari Pemerintah Daerah, perwakilan Taman Rekreasi/objek wisata milik pemerintah, swasta dan perorangan; Institusi Pendidikan di bidang Pariwisata; Asosiasi di bidang Pariwisata; Industri Perhotelan; Usaha Perjalanan Wisata; Jasa Maskapai Penerbangan;Jasa Kuliner; Praktisi dan Pemerhati di Bidang Pariwisata.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Astuti mengatakan, untuk terus mempromosikan pariwisata Indonesia, khususnya Yogyakarta, ia mengingatkan supaya promosi juga dibarengi dengan kesiapan tempat-tempat wisata untuk terus meningkatkan kualitas atraksi maupun kemudahan atau amenitasnya.
"Jangan hingga promosinya gencar, lalu banyak wisatawan yang tiba tapi dikala tiba tidak menemukan sesuatu yang memuaskannya. Sehingga yang malah muncul kekecewaan, semua elemen harus bersatu untuk menunjukkan pelayanan yang baik kepada wisatawan," ujar Esthy.
Esthy juga menjelaskan, dengan bandara gres nanti, sasaran wisatawan mancanegara ke Yogyakarta di tahun 2021 yakni 15 juta wisatawan. Sekarang ini, katanya, wisatawan mancanegara yang ke Yogyakarta gres 3 juta orang.
"Jadi butuh kerja keras dan kolaborasi serta promosi dari aneka macam pihak," katanya.
Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Hendri Karnoza menambahkan, kolaborasi dan promosi itu harus dilakukan dengan koordinasi yang baik. Kekayaan destinasi wisata di Yogyakarta sangat komplet, mulai dari alam, budaya, sejarah, maupun buatan manusia, semuanya ada di Yogya dan unik.
"Semuanya mempunyai daya tarik yang luar biasa. Bila kolaborasi dan promisi dilakukan dengan baik, maka target-target akan lebih gampang dicapai," kata Hendri.
Hendri melanjutkan, aktivitas Forum Komunikasi Nasional 2017 PUTRI ini sanggup mensinergikan perjuangan taman rekreasi dengan wisata Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) sehingga menunjukkan imbas share economy.
"Misalnya aktivitas MICE dilakukan di taman rekreasi atau sebaliknya, MICE yang biasanya diadakan di hotel atau gedung sanggup membawa pesertanya ke taman rekreasi. Ini akan menunjukkan nilai tambah khususnya pemerataan ekonomi," tutur Hendri.
Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap, PUTRI lebih inovatif dalam menarik minat kunjungan wisatawan ke obyek wisata yang dikelola, mengingat sasaran pertumbuhan pariwisata tahun ini sebesar 20%, berarti empat kali lipat dari pertumbuhan perekonomian nasional. Sehingga percepatan akselerasi harus dilakukan dengan pendekatan great spirit, grand strategy yakni taktik mendapat hasil yang luar biasa dengan cara yang tidak biasa.
"Kita harus berdiri spirit bahwa pariwisata Indonesia sanggup mengalahkan pariwisata negara-negara pesaing di daerah ASEAN. Pariwisata harus menjadi penghasil devisa utama bagi bangsa Indonesia," tegas Arief.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar