Jalan untuk menuju lokasi gerojokan Banyumala ini sudah ramai, dengan terlihat di sisi kiri dan kanan jalan terdapat rumah-rumah penduduk. Setelah kau terus mengikuti arah jalan itu maka kau akan hingga pada lokasi parkir, untuk kendaraan roda dua sanggup parkir hingga ke dalam, namun untuk kendaraan roda empat hanya sanggup parkir di pinggir jalan saja. Nah sehabis kau parkir kendaraan maka kau harus berjalan kaki untuk turun mencari lokasi air terjun. Setelah berjalan beberapa meter maka kau akan melihat pos jaga, di sana kau harus membeli tiket masuk Rp 10.000 per orang nah sehabis itu silakan turun dan ikuti petunjuk jalan.
Baca juga: Air Terjun Cinta di Wanagiri
Jalan menuju ke sana tidak mengecewakan curam, namun sudah ada tiang-tiang dukungan yang terbuat dari kayu kopi, namun ada beberapa titik tiang kayu tersebut menyerupai sudah goyah dan sudah lepas sehingga sanggup berbahaya bagi para pengunjung yang memegang kayu tersebut. Jalan yang paling ekstrim mungkin dikala menuruni tangga yang hampir tegak yang terbuat dari kayu. Nah sehabis turun dari tangga itu ada petunjuk arah menuju lokasi Air terjun Banyumala, petunjuk itu juga sudah berubah arah dan menciptakan saya sedikit galau dan akibatnya saya perbaiki supaya tidak menciptakan galau pengunjung lainnya yang gres pertama ke sana. Setelah itu turun lagi sedikit dan sampailah kau pada lokasi gerojokan Banyumala yang sejuk dan airnya yang sangat jernih.
Setelah hingga di lokasi air terjun, saya hanya menikmati pemandangan saja, sambil beberapa kali mengambil foto dan mencuci muka dengan air yang sejuk itu. Saat saya tiba disana ada beberapa pasangan orang yang sedang menikmati pemandangan sambil asik berfoto ria. Jika kau ingin mandi silakan mandi lantaran gerojokan ini dangkal dan kondusif untuk mandi dan akomodasi ruang ganti juga ada namun bangunannya semi permanen. Seperti yang saya lihat kemarin banyak orang yang mandi di sana.
Setelah merasa agak usang di bawah dan lantaran cuaca mendung saya putuskan untuk naik lagi, takut nanti turun hujan dan susah untuk naik. Di sana juga ada sewa payung dengan harga Rp 5.000 per payung. Setelah naik saya tidak berlama-lama lagi, sehabis istirahat sebentar saya putuskan untuk pulang, dengan membayar parkir Rp 2.000 saya ambil motor dan lanjut pulang. Nah itulah kisah perjalanan menuju Air terjun Banyumala di Wanagiri, Sukasada, Buleleng, biar bermanfaat, jikalau ada yang tidak jelas, silakan tanyakan pada kolom komentar.
Bagi para pengunjung yang mau tiba ke gerojokan Banyumala ini, pesan saya masih sama ialah janganlah membuang sampah sembarangan di lokasi ini, supaya alam tetap asri dan tidak merusak lingkungan. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar