Kemenpar Dan Ikam Yogya Napak Tilas Sejarah Akmil - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Sabtu, 29 Juli 2017

Kemenpar Dan Ikam Yogya Napak Tilas Sejarah Akmil


Yogyakarta -

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Akademi Militer Yogyakarta (IKAM-Yogya) mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dan napak tilas di Jawa Tengah.

Dalam napak tilas pada Sabtu (29/7/2017) ini, IKAM Yogya akan mengunjungi beberapa destinasi. Seperti Benteng Vreidenburg, Sekolah Menengan Atas BOPKRI 1 Yogyakarta, SMPN 2 Kalasan, Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Semaki, Akademi Militer Magelang, serta ke Monumen Perjuangan Taruna di Plataran-Kalasan.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kemenpar sekaligus pelopor cara ini Indroyono Soesilo mengatakan, melalui acara ini sanggup diungkap sejarah cikal bakal Akademi Militer Magelang yang merupakan kelanjutan dari Akademi Militer RI.

Akademi yang juga dikenal sebagai Akademi Militer Yogyakarta ini bangkit pada tahun 1945-1950 di Ibu Kota Republik Perjuangan. Kemudian dibuka lagi oleh Presiden Soekarno pada November 1957.

"Kegiatan FGD dan Napak Tilas ini diperlukan sanggup memunculkan destinasi-destinasi wisata sejarah yang gres di wilayah bekas Ibukota Negara di masa usaha ini," kata Indroyono rilisnya, Sabtu (29/7/2017).

Indoyono juga menyampaikan program ini sekaligus melestarikan sejarah usaha Bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Ini akan menjadi sarana edutainment bagi generasi muda.

"Apalagi ketika ini tengah disusun kurikulum pendidikan abjad dan penggalakan Revolusi Mental dalam sistem pendidikan nasional kita," beber Indroyono.

Sementara Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti mengatakan, dalam acara ini akan mengutamakan harmonisasi pentahelix dari ABCGM (Academic, Bussiness, Community, Government, dan Media). Akademis ibarat IKAM Yogya berperan dalam merencanakan pengembangan kepariwisataan.

Lebih lanjut, Kepala Bidang Promosi Perjalanan Insentif Kemenpar, Hendri Karnoza menuturan, wisata sejarah dan budaya menjadi salah satu jenis wisata minat khusus.

Selain sejarah dan budaya, masih ada wisata alam dan ekowisata, olahraga dan rekreasi, SPA, MICE, Cruise, kuliner dan belanja.

"Sejarah maupun budaya menjadi salah satu faktor ketertarikan wisatawan pada sebuah objek wisata. Hal-hal unik dan berbeda selalu ada dalam budaya Indonesia, sehingga masuk akal tempat-tempat di Indonesia banyak menjadi destinasi wisata sebab begitu kayanya Indonesia akan budaya dan sejarahnya," ujar Hendri.

Sebelumnya Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan,komunitas ibarat IKAM Yogya sanggup memberi ruang aman dengan dukungannya. Sementara pemerintah memegang dua peranan.

"Pertama kekuatan regulasi atau aturan. Kedua kekuatan budgeting atau APBN dan APBD," terperinci Arief. Sehingga pemerintah yang kesepakatan akan mendorong tumbuh dan berkembangnya pariwisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar