Libur Lebaran Di Asahan, Mari Piknik Dulu Ke Bedeng - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Rabu, 28 Juni 2017

Libur Lebaran Di Asahan, Mari Piknik Dulu Ke Bedeng

Libur lebaran di Asahan, yuk main air di Bedeng (Chaidir/detikTravel)

Libur Lebaran Di Asahan, Mari Piknik Dulu Ke Bedeng - Traveler yang libur lebaran di Asahan, Sumut mesti coba piknik ke 'Bedeng'. Destinasi wisata alam ini memperlihatkan kesejukan sungai dan alam yang bikin rileks.

Bedeng, begitu masyarakat setempat menamai rekreasi anutan sungai Asahan. Jembatan gantung yang membentang di atas sungai itu menjadi pemandangan tersendiri.

Tempat rekreasi panorama alam sungai Asahan ini berada di Desa Marjanji Aceh, Kecamatan Aek Songsongan, Kab Asahan, Sumatera Utara (Sumut). Lokasi ini, ketika hari libur, apa lagi ketika lebaran, menjadi alternatif warga dari Kab Asahan dan sekitarnya untuk meluangkan waktu bersama keluarganya di sana. Suasana Bedeng pun ramai dikunjungi masyarakat.

Aliran sungai Asahan yang deras dengan bebatuan cadas, menciptakan bunyi gemuruh air. Kanan kiri anutan sungai ditumbuhi rimbunnya pepohonan. Tebing yang menjulang tinggi di sekitar sungai menjadi panorama yang asri.

Sekalipun air sungainya sangat deras, namun masyarakat tetap dapat mandi di pinggiran. Warga sekitar, mengatakan batasan dengan tumpukan batu-batu cadas untuk memisahkan dengan anutan sungai yang deras dan dalam itu. Dengan adanya batasan batu, anak-anaknya dapat mandi bersama keluarganya dengan aman. wisata medan

Air sungainya sekilas terlihat ke warna hijauan. Pepohonan yang rindang, di tebing-tebing pinggiran sungai dijadikan warga setempat untuk duduk santai.

Warung-warung pun bangun di tepi sungai. Untuk menuju mandi ke sungai, harus menapak di belum dewasa tanggan yang terjal. Di bebatuan di tepi sungai, dijadikan warung-warung bermodalkan tenda plastik dengan tiang bambu dan kayu. Air sungai yang dingin, menciptakan warga betah untuk menghabiskan waktunya bermain.
Wisatawan berfoto di atas jembatan Sungai Asahan  (Chaidir/detikTravel)Wisatawan berfoto di atas jembatan Sungai Asahan (Chaidir/detikTravel)


Lokasi Bedeng ini, berada di jalur lintas Sigura-gura yang menghubungkan Kabupaten Asahan dengan Kabupaten Tobasa. Jalan status milik Provinsi Sumut itu, sebagian masih terlihat hancur. Aspal mengelupas dan ketika hujan kondisi jalan menyerupai kubangan kerbau.

Meski lokasinya cukup menjajikan sebagai lokasi liburan alternatif, namun sayangnya, kemudahan umum yang disediakan di sana harganya begitu mencekik leher wisatawan.


BAca:7 Destinasi Wisata Di Banjarmasin Yang Wajib Dikunjungi


Di daerah objek wisata alam Bedeng ini, para pemilik warung di sana juga tidak menjaga kebersihan. Begitu juga dengan pengunjung yang datang. Segala sampah baik dari pemilik warung dan pengunjung sama-sama membuang sampah ke anutan sungai yang terdalam di Kab Asahan itu.

Tingkat kesadaran akan ramah lingkungan, akhirnya masih jauh dari masyarakat. Pemilik warung dengan gampangnya membuang sampah dari atas jembatan gantung. Begitu juga warung yang berada di bab bawah, juga membuang sampah ke sungai.

Selain itu, cowok setempat mengatakan harga parkir kendaraan dengan harga mencekik leher. Bayangkan saja, untuk parkir mobil, harus membayar Rp 25 ribu. Untuk roda dua dipatok Rp 5.000.

Para pemilik kendaraan terutama kendaraan beroda empat sebetulnya keberatan dengan sistem harga parkir yang mencekik leher itu. Anehnya, jikalau ditawar pengelola parkir justru berlaku kasar. Mereka tetap memaksa pengunjung untuk bayar tarif parkir tersebut.
Tapi sayang banyak wisatawan yang mengeluh parkir mahal dan kemudahan yang kurang(Chaidir/detikTravel)Tapi sayang banyak wisatawan yang mengeluh parkir mahal dan kemudahan yang kurang (Chaidir/detikTravel)


Tidak hanya urusan parkir yang menciptakan warga jengkel. Sampai urusan mandi di sungai juga wajib membayar. Untuk sekali mandi dipatok harga Rp 2.500 per orang. Jika pengunjung ingin berganti pakaian, dikenakan tarif Rp 3.000.

"Harga parkirnya mahal, dan hanya mandi di sungai harus bayar. Padahal kita bukan mandi di kolam, tapi di sungai. Kenapa harus bayar mandi di sungai yang merupakan ciptaan Tuhan," keluh Syafrin (35) warga asal Labuban Batu, Sumut kepada detikTravel, Rabu (28/6/2017).

Warga juga mengeluhkan sekali gaya preman para pengelola parkir, dan yang menarik tarif untuk mandi. Bagi warga yang belum tahu dan pribadi mandi, dengan garangnya mereka marah-marah dan membentak.

Begitu juga, bagi pemilik kendaraan beroda empat yang protes akan tarifnya yang harganya Rp 25 ribu, akan didatangi para preman yang ada di lokasi itu.

"Masak hanya parkir saja kita sudah bayar Rp 25 ribu. Padahal kita juga tidaklah berlama-lama. Karena biasanya kita dari lokasi Bedeng, akan meneruskan lagi ke tempat rekreasi lainnya di sepanjang anutan sungai Asahan ini," kata Syafrin.

Untuk sekedar diketahui, di daerah jalan lintas Sigura-gura ini memang banyak objek wisata alam. Dari Bedeng, warga dapat melanjutkan ke bab atas Bukit Barisan menuju air terjut Ponot dan penderasan Sampuran Harimau.

Ini belum lagi menengok anutan sungai Asahan yang dijadikan tempat arung jeram bertaraf internasional. Aliran sungai Asahan merupakan lokasi arung jeram paling tinggi tingkat kesukarannya. Sehingga, lokasi di Sungai Asahan hanya diperuntukkan para pecinta arung jeram yang sudah profesional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar