Menelusuri Desa Megalithikum Kampung Bena Flores - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Kamis, 12 Juli 2018

Menelusuri Desa Megalithikum Kampung Bena Flores

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores  


Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Kampung Bena adalah sebuah kampung peninggalan Megalthik yang jangan hingga Anda lewatkan jikalau berkunjung ke Tempat wisata terbaik Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Karena tempat ini waktu seakan berhenti dimana kehidupan dari masa Zaman Batu masih sanggup Anda nikmati dan resapi bersama keramah tamahan masyarakat Kampung Bena.

Kampung yang terletak di Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tepatnya berada di desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere atau sekitar 19 km sebelah selatan dari Bajawa memiliki kebudayaan yang sangat asri peninggalan zaman Megalithik dan  menjadi salah satu tempat wisata terbaik di flores NTT


Keberadaan Kampung Bena yang berada dibawah Gunung Irene merupakan ciri khas masyarakat usang pemuja gunung sebagai tempat para dewa. Menurut masyarakat Kampung Bena, Mereka meyakini keberadaan Yeta, Dewa yang bersinggasana di Gunung Irene yang melindungi kampung mereka.

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Kampung yang berdiri memanjang dengan jumlah rumah sekitar 40 buah ini berbentuk melingkar saling mengelilingi dari utara hingga selatan. Pintu masuk kampung hanya dari arah utara saja, Karena dibagian selatan merupakan ujung tebing yang curam serta Puncak Gunung Irene. 

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Di tengah-tengah kampung, Anda akan melihat beberapa bangunan yang mereka sebut Bhaga dan Ngadhu. Bangunan Bhaga ini menyerupai dengan pondok kecil (tanpa penghuni). Sementara Ngadhu berupa bangunan bertiang tunggal, beratap serat ijuk hingga bentuknya menyerupai dengan pondok peneduh. Tiang Ngadhu ini biasanya berbahan kayu khusus dan keras alasannya yakni berfungsi sebagai tiang gantungan binatang qurban ketika ada Upacara Adat.

Kampung ini sama sekali belum tersentuh kemajuan teknologi. Arsitektur bangunanya masih sangat sederhana yang hanya mempunyai satu pintu gerbang untuk keluar dan  masuk. 

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Menurut catatan, Kampung Bena telah ada semenjak 1.200 tahun yang lalu. Hingga kini pola kehidupan serta budayanya tidak banyak yang berubah. Dimana masyarakat Kampung Bena masih memegang teguh tabiat istiadat yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.

Bangunan arsitektur Bena tidak hanya merupakan hunian semata. Namun mempunyai fungsi dan makna yang mendalam yang mengandung kearifan lokal dan masih relevan diterapkan penduduknya hingga ketika ini dalam pengelolaan lingkungan binaan yang ramah ramah lingkungan.

Nilai yang sanggup diketahui bahwa masyarakat Bena tidak mengeksploitasi lingkungannya ialah lahan pemukiman yang dibiarkan sesuai kontur orisinil tanah mereka yang berbukit. 

Bentuk Kampung Bena ini meyerupai perahu, alasannya yakni berdasarkan kepercayaan Megaltik bahtera mempunyai kaitan dengan wahana bagi arwah yang menuju tempat tinggalnya. Namun nilai yang tercermin dari bentuk bahtera yakni sifat kerjasama, bahu-membahu dan mengisyaratkan kerja keras yang dicontohkan oleh leluhur mereka dalam menaklukan alam sengan mengarungi lautan hingga hingga di Kampung Bena.

Walaupun tempat ini sangat terpencil dan hidup dengan sangat sederhana, Namun tempat ini sangat populer di kalangan wisatawan absurd terutama wisatawan asal Italia dan Jerman. Mereka tertarik alasannya yakni kebudayaan di Kampung Bena.

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Selain kebudayaan yang masih menganut peninggalan Megalithik, Di Kabupaten Ngada, Flores juga masih terdapat riam ogi serta Taman Laut Nasional 17 Pulau Riung yang banyak terdapat Mawar Laut, Aneka Jenis Terumbu Karang, Pulau Pasir Putih, Kelelawar Bakau di Pulau Ontoloe, Mbou (Kadal raksasa yang merupakan Binatang Purbakala yang masih hidup secara alamiah dihabitatnya hingga sekarang).

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Selain itu Anda juga sanggup mencicipi pemandian air panas alam Mergeruda, Danau Wawomudha yang air kawahnya berwarna merah, Wae Roa, Eko wisata Lekolodo serta Pantai pasir putih Waewaru. 

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores   MENELUSURI DESA MEGALITHIKUM KAMPUNG BENA FLORES

Di Kabupaten Ngada ini Anda juga sanggup menjelajahi objek wisata budaya yang memang sudah populer menyerupai yang kami ulas di atas Kampung Tradisional Bena, masih banyak lagi kampung-kampung tradisional peninggalan Megalithik di tempat ini menyerupai Kampung Tradisonal Bela, Kampung Tradisional Gurusina, Kampung Tua serta peninggalan Batu Megalithik di Wogo.   

Nah bagi Anda pecinta alam dan budaya Menelusuri Desa Megalithik Kampung Bena Flores ini  sungguh ketika yang pastinya tak akan terlupakan seumur hidup Anda. Karena Budaya Peninggalan Megalithikum tidak akan Anda dapatkan di tempat lainnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar