Seru! Swafoto Massal Di Ekspo Payung Indonesia 2017 - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Kamis, 28 September 2017

Seru! Swafoto Massal Di Ekspo Payung Indonesia 2017


Solo -

Festival Payung Indonesia (FPI) 2017 di Puro Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, benar-benar menarik perhatian masyarakat. Kemeriahan eksklusif terasa semenjak even itu dibuka, Jumat (15/9) malam kemarin. Nanti malam, 17 September 2017 yakni puncaknya, please tiba ke Solo.

Semua dijamin happy. Tidak hanya bagi para seniman payung tradisi, atau budayawan, tapi juga masyarakat dan wisatawan. Kesan yang terasa, Festival Payung Indonesia 2017 benar-benar menjadi ikon wisata gres kota Solo.

Penyebabnya tidak lain yakni instalasi payung-payung tradisi yang tersebar di area Puro Mangkunegaran. Kombinasi gugusan bambu dan lampu sorot yang bervariasi sukses mengubah Festival Payung Indonesia menjadi area foto yang mengasyikkan. Semuanya tumpah ruah. Mulai dari anak muda, cukup umur hingga keluarga. Semua tidak canggung dan justru semakin asyik mengeksplorasi seluruh sudut area festival. Swafoto massal!.

Rahma (22 tahun) misalnya. Ia yang tiba bersama tiga orang temannya eksklusif terpukau meski gres menelusuri jalan menuju pintu gerbang Puro Mangkunegaran. Instalasi bambu yang menjulang tinggi dan saling bersilangan sudah menciptakan ia berhenti beberapa kali untuk berfoto.

"Tempatnya asyik, jadi keren. Apalagi bila malam, dengan lampu-lampunya niscaya jadi lebih bagus," kata dia.

Tidak berhenti hingga di situ, di pelataran Puro Mangkunegaran juga terdapat satu spot foto yang oleh panitia disediakan aneka macam pernak-pernik untuk menunjang foto. Tentunya semuanya tidak jauh dari payung.

Memasuki lebih jauh ke dalam Puro Mangkunegaran, gugusan instalasi payung semakin banyak. Mulai dari payung rajut, payung lukis, payung rotan, payung lurik, payung batik dan lainnya.

"Instagrammable," kata Rahma.

Lebih bersahabat lagi ke area utama Puro Mangkunegaran, di sudut-sudut pendopo menjadi lokasi para seniman payung dari aneka macam daerah. Mereka menawarkan keahlianya dalam menciptakan payung tradisi dan tidak segan untuk membuatkan dongeng dan kisah. Juga tidak ketinggalan, menjadi objek foto.

Ya, Festival Payung Indonesia 2017 memang tidak hanya menjadi lokasi untuk mengapresiasi keberadaan payung tradisional Indonesia yang notabene belahan penting dari kehidupan bermasyarakat, tapi juga menjadi daya tarik wisata.

"Yang kami harapkan tentunya melalui program ini apresiasi terhadap payung tradisi terus berjalan, semakin meneguhkan desa-desa payung di aneka macam tempat biar semakin maju dan berkembang di tengah tantangan yang berat. Saya pikir Desa Payung menjadi belahan penting dari kebudayaan Indonesia," ujar Heru Mataya, inisiator sekaligus Ketua Pelaksana Festival Payung Indonesia.

Ia mengatakan, dengan apresiasi yang besar dari masyarakat dalam pameran ini sekaligus menjadi daya tarik wisata, diperlukan desa-desa payung di Indonesia kembali bergeliat. Desa payung sebagai tempat para perajin hidup dan berkreasi melalui payung tradisi kembali menawarkan gairahnya melalui pameran ini.

"Sehingga mendorong mereka menghadirkan karya-karya terbaik di tengah tantangan yang memang luar biasa," kata Heru.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, sudah tidak diragukan bahwa kekuatan unsur budaya dan alam di Indonesia sangatlah besar. Festival Payung Nusantara lagi-lagi menjadi bukti yang kuat. Bahwa potensi itu ada, apresiasinya pun besar.

"Karena itu Kementerian Pariwisata tidak pernah bolos mendukung kegiatan-kegiatan yang memperkuat budaya dan pariwisata," kata Menpar Arief Yahya.

Ia pun berharap ajang ini sanggup berlangsung setiap tahun dan penyelenggaraanya semakin baik dan besar.

"Semakin banyak lagi negara-negara yang diundang sehingga menjadi pameran internasional," kata Arief Yahya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar