Jangan Tertipu Isu Hoax, Wisata Di Bali Masih Aman - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Jumat, 22 September 2017

Jangan Tertipu Isu Hoax, Wisata Di Bali Masih Aman

Pura Tanah Lot di Bali (Derid/dTraveler)

Denpasar - Gunung Agung masih berstatus siaga walau aktivitasnya terus meningkat. Meski begitu, kegiatan wisata di Bali dinilai masih aman.

Hal tersebut ditegaskan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Di luar daerah rawan tragedi Gunung Agung, wisata di Bali masih aman.

"Adanya pemberitaan yang berlebihan, telah menjadikan sebagian masyarakat takut berkunjung ke Pulau Bali. Bahkan masyarakat di Bali pun ada sebagian yang ikut panik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikTravel, Jumat (22/9/2017).

Sutopo menyatakan pemberitaan yang hiperbola dan informasi hoax telah menciptakan kedutaan abnormal bertanya ke BNPB. Sehingga BNPB menyatakan wisata di Bali masih kondusif alasannya lebih banyak didominasi objek wisata di Pulau Dewata berada jauh dari Gunung Agung.

"Tempat wisata di Bali menyerupai Tanah Lot, Uluwatu, Bedugul, Tampaksiring, Sanur, Nusa Dua, Nusa Penida dan Kuta dan lainnya aman. Lokasi wisata di daerah tersebut jauh dari Gunung Agung," ujar Sutopo.

"Aktivitas penerbangan normal jadi tidak ada alasan untuk khawatir dengan keselamatan berwisata di Bali," tambahnya.

BACA JUGA: Terkait Gunung Agung, Ini Imbauan Wisatawan yang Mau ke Bali

Oleh alasannya itu, BNPB menyatakan masyarakat dapat tetap menikmati keindahan Pulau Dewata. Pemerintah juga tidak akan tinggal membisu untuk menunjukkan informasi yang valid dan terpercaya ketika ada bahaya terhadap masyarakat.

"Upaya menghadapi tragedi tidak cukup dengan sekedar menunjukkan rambu-rambu atau papan informasi. Rencana dan sistem penyelamatan tragedi yang sudah dibentuk perlu disosialisasikan dan dilatihkan terus menerus," ucap Sutopo.

"Akan lebih baik lagi jikalau dapat melibatkan wisatawan dengan komunikasi yang baik biar mereka tidak terganggu dan malah merasa aman, sehingga ketika tragedi terjadi, maka seluruh agresi akan terjadi dimana pengambilan keputusan dilakukan secara cepat dan sempurna pada keadaan darurat, termasuk wacana komunikasi ketika krisis," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar