Bandung Barat - The Lodge Maribaya di Bandung Barat tak hanya menunjukkan view dan spot foto ciamik kepada para wisatawan. Namun juga suasana kemping glamor asyik dan nyaman.
detikTravel pada Sabtu (19/8/2018) berkesempatan mencicipi suasana glamping alias kemping glamor di The Lodge Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat. Keheningan dan dinginnya malam menciptakan suasana kemping begitu terasa.
Berbeda dengan spot kemping di objek wisata lainnya, wisatawan tidak perlu repot-repot membawa tenda sendiri. Sebab, pengelola The Lodge Maribaya sudah menyediakan 14 tenda permanen di sana.
Foto: (Mukhlis Dinillah/detikTravel) |
Sebuah kasur busa dan lampu tersedia di dalam tenda. Tidak hanya itu, ada pula selimut dan sleeping bag untuk menghangatkan ketika beristirahat. Colokan listrik juga tersedia.
"Setiap tenda maksimal 3 orang. Agar dapat nyaman ketika kemping di sini," kata salah seorang pengelola camping ground.
Foto: (Mukhlis Dinillah/detikTravel) |
Fasilitas kamar mandi dengan air cuek dan panas sudah tersedia. Sehingga jangan khawatir apabila ingin mandi atau buang air kecil dan besar ketika kemping. Spot kemping ini juga nyaman untuk anak-anak.
Wisatawan yang kemping di The Lodge Maribaya juga mendapat akomodasi panahan dan trekking di tempat hutan pinus pada pagi hari. Sehingga, wisatawan dapat menikmati seutuhnya pemandangan yang ada.
Foto: (Mukhlis Dinillah/detikTravel) |
Biaya kemping di The Lodge Maribaya
Dengan akomodasi mumpuni, biaya untuk kemping di The Lodge Maribaya memang cukup mahal. Setiap orang dipatok harga sekitar Rp 600 ribu per malam. Namun harga lebih murah apabila satu tenda di isi oleh 3 orang, diperkirakan sekitar Rp 1,3 juta.
Untuk dapat bermalam di The Lodge Maribaya, pengunjung harus melaksanakan pemesanan via online di laman situs resmi destinasi wisata ini. Sebab, setiap selesai pekan tenda akan dipenuhi pengunjung.
Rute Menuju The Lodge Maribaya
Untuk dapat menghabiskan libur selesai pekan di The Lodge Maribaya, wisatawan yang berada di sentra Kota Bandung dapat via Punclut, Dago Giri atau Setiabudi.
Via Dago Giri medannya terjal, menukik dan beberapa jalan berlubang dan sedang ada perbaikan. Pengunjung butuh waktu 1 jam untuk dapat hingga ke tujuan dengan catatan tidak macet. Dago Giri berada di belokan kedua sehabis Terminal Dago.
Sementara via Punclut jalannya cukup baik dibandingkan Dago Giri. Tak jauh beda, diharapkan waktu 1 jam untuk hingga di tujuan dari sentra Kota Bandung. Disarankan tidak pergi malam hari, sebab minim penerangan.
Kemudian jalur Setiabudi terbilang paling nyaman. Namun, jalur ini terbilang rawan terjebak kemacetan. Sebab, melewati tempat Lembang yang disesaki kendaraan wisatawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar