Katanya Ini Destinasi Perawan Di Kota Padang, Apa Ya? - WISATA SURYA

Latest

Tempat wisata, Hotel, Kuliner informasi

Rabu, 05 Juli 2017

Katanya Ini Destinasi Perawan Di Kota Padang, Apa Ya?

Foto: Ngungun Saok di Sumatera Barat (Maikel Jefriando/detikTravel)

Katanya Ini Destinasi Perawan Di Kota Padang, Apa Ya? - Kota Padang, Sumatera Barat menjadi tempat yang mempunyai banyak destinasi wisata. Seperti tidak ada habisnya, ada gerojokan satu yang jarang dijamah lho.

Padang bukan hanya mempunyai sederatan pantai indah. Banyak tempat di sini disebut masih 'perawan' alias jarang dijamah oleh wisatawan, salah satunya ialah gerojokan Ngungun Saok.

Terletak di wilayah Lubuk Minturun, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat. Objek utamanya air terjun, namun sejuknya udara dan segarnya air serta pemandangan yang indah menciptakan wisata ini tanpa celaan.

Berdasarkan informasi yang diterima dari banyak sekali situs dan warga setempat, Ngungun Saok artinya desiran air yang tertutup. Ini tentunya menambah rasa ingin tau detikTravel yang final pekan kemudian menjelajahi keindahan Ngungun Saok.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Kami berangkat sekitar pukul 06.00 WIB dari sentra Kota Padang memakai mobil. Perjalanan yang ditempuh hanya sekitar 30 menit untuk hingga ke area Lubuk Minturun. Tidak begitu sulit untuk menemukan tempat itu, sebab ada petunjuk jalannya.

Sampai di lokasi, traveler pribadi disuguhkan udara nan sejuk dan tentunya berbeda dari wilayah kota yang cukup panas. Di sini hutan masih cukup rimbun dengan sisi kanan dan kiri jalan ada beberapa rumah yang jaraknya cukup berjauhan.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Dari sekian banyak situs, saran utama untuk tiba ke tempat ini ialah bertanya kepada warga setempat. Alasannya memang sebab area yang masih sangat sepi.

Beberapa rumah dan warung yang sudah buka pun coba didatangi. Warga setempat sangat ramah dengan pendatang dan memperlihatkan petunjuk cukup rinci. Sampai hasilnya ada warga dengan berbaik hati mau mengantarkan detikTravel ke lokasi.

Ronald (37 tahun), warga orisinil yang ternyata sudah terbiasa memandu siapa saja yang ingin ke lokasi. Tapi kebanyakan orang yang tiba pada pukul 10.00 WIB.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Ronald pun mengarahkan untuk mengikuti jalan hingga ujung tiang listrik terakhir. Untuk kendaraan beroda empat tidak sanggup hingga ke sana, hanya sekitar 500 meter sebelumnya sebab jalanan yang terbilang kecil. Beberapa rumah warga mendapatkan penitipan kendaraan beroda empat dengan biaya parkir yang tidak mahal.

Perjalanan bersama-sama dimulai dengan berjalan kaki. Setidaknya butuh waktu 15-20 menit untuk hingga ke tiang listrik terakhir. Ada sebuah warung kayu bagi yang ingin beristirahat sebentar sembari menikmati suasana alam.

Beruntungnya berangkat lebih pagi, traveler sanggup mendengar terang bunyi air terjun, kicauan burung dan angin yang berhembus menyapu pepohonan. Bagi yang kesehariannya berada di Jakarta dan kota besar lainnya, tentu hal ini sangat istimewa.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Langkah kaki selanjutnya berhadapan dengan medan yang cukup berat. Untuk hingga ke air terjun, maka harus melewati tebing curam. Jalan yang tersedia hanya tanah dibuat menyerupai tangga.

Ada juga bebatuan sebagai penopang kaki dan beberapa kayu di sisi kanan dan kiri. Traveler dibutuhkan hati-hati ya sebab sangat licin.

Tantangan lain ialah melewati jembatan yang hanya terbuat dari patahan pohon tanpa pegangan. Keseimbangan tubuh betul-betul sangat diuji. Bila tak sanggup, silakan merangkak.

Perjalanan belum selesai, traveler masih harus turun dari tebing yang tingkat kecuramannya tinggi. Untungnya warga setempat sudah menyediakan tali sebagai alat bantu.

Katanya Ini Destinasi Perawan di Kota Padang, Apa Ya?Foto: (Maikel Jefriando/detikTravel)
Cukup melelahkan memang bagi yang belum terbiasa, namun selang beberapa menit traveler hingga di lokasi. "Keren banget. Enggak sia-sia gw jalan sejauh ini," kata Arsal, seorang pengunjung yang gres pertama kali menginjakkan kaki di Ngungun Saok.

Pandangan pertama yang terang terlihat ialah gerojokan dengan struktur bebatuan yang sangat alami. Sungai yang ada di bawahnya berwarna hijau, senada dengan rimbunnya hutan. Airnya jernih dan menyegarkan.

Baca:Libur Usai, Komunitas Traveler Ini Bersihkan Goa Sunyaragi Cirebon


Bila ingin melanjutkan perjalanan ke sisi kiri, ada beberapa gerojokan lagi yang sanggup dituju. Terdapat juga gua yang mempercantik air terjun. wisata Aceh

Traveler dibutuhkan melaksanakan kegiatan yang sewajarnya. Seperti makan, minum, berenang ataupun hanya sekedar mengambil gambar. Biasanya para pemandu akan memperlihatkan peringatan khusus kepada para pengunjung untuk selalu menjaga kebersihan.

Dengan keindahan itu, duduk di bebatuan sambil mencelupkan kaki ke sungai sudah sangat menyenangkan. Traveler juga sanggup sembari membaca buku dan memainkan gitar serta bernyanyi bersama teman-teman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar