Menelusuri Keindahan Pulau Morotai Di Maluku Utara
AdeevaTravel-Morotai adalah sebuah pulau seluas 695 mil persegi/1.800 km² yang terletak di Kepulauan Halmahera, propinsi Maluku Utara, Indonesia. Pulau ini menjadi salah satu pulau utama dari 10 pulau yang akan dikembangkan oleh Kementrian Pariwisata Indonesia dalam menyambut 20 juta turis di tahun 2019.
Selain menikmati keindahan bawah lautnya yang sangat eksotik di pulau ini kita juga sanggup menelusuri jejak sejarah Perang Dunia II dimana pulau yang sangat indah ini pernah berjaya pada masa Perang Dunia II sebagai basis kekuatan sekutu. Letaknya yang cukup strategis di bibuir Samudra Pasifik sehingga Pulau Morotai menjadi sebuah pulau yang fotensial untuk pengembangan Wisata Bahari dan sejarah di daerah timur Indonesia.
Pulau Morotai yang dikelilingi oleh pulau-pulau kecil menyerupai Pulau Dodola, Pulau Kolorai dan Pulau Zumzum populer akan keindahan bawah lautnya yang kaya akan aneka macam jenis terumbu karang, binatang laut dan aneka macam jenis biota laut lainnya.
Salah satu keunggulan wisata maritim di Pulau Morotai ialah para wisatawan sanggup menentukan beberapa spot diving yang ada disekitar perairan Pulau Morotai. Laut yang bening dan hamparan terumbu karang yang sangat indah serta aneka ragam jenis ikan dan biota laut lainnya menyuguhkan pemandangan bawah laut yang sangat menakjubkan.
Salah satu spot diving yang paling digemari para penyelam di Pulau Morotai ialah spot diving kapal tenggelam (wreck) yang hanya Anda sanggup di temukan di Pulau Morotai. Anda akan merasa kagum menyelam di sela-sela kapal tenggelam bekas Perang Dunia II ini.
Wisata Sejarah
Di Pulau Moratai Anda juga sanggup menyaksikan jejak sejarah sisa-sisa Perang Dunia II dimana tentara sekutu menyebabkan pulau ini sebagai markas untuk melancarkan serangan ke Filipina dan Jepang. Di wilayah ini Anda juga sanggup menyaksikan Patung Jenderal Dauglas MacArthur yang memimpin sekutu di wilayah ini yang letaknya di Pulau Zumzum tidak jauh dari Pulau Morotai dan tempat pemandian Jenderal Dauglas MacArthur di air kaca.
Pulau ini menjadi landasan pesawat terbang bagi Jepang selama Perang Dunia II sebelum alhasil tentara sekutu mengambil alih pulau ini pada September 1944 dan dipakai sebagai landasan tentara sekutu untuk menyerang Filipina pada awal tahun 1945 dan ke Borneo Timur pada bulan Mei dan Juni tahun yang sama. Pulau ini juga merupakan basis untuk serangan ke Pulau Jawa pada Oktober 1945 yang ditunda sehabis penyerahan diri Jepang pada bulan Agustus tahun 1945.
Selain itu Anda juga sanggup mengunjungi Kakarai River, Tempat persembunyian Nakamura selama 30 tahun di Hutan Morotai sehabis kalah dari perang melawan sekutu. Objek wisata sejarah lain yang sanggup Anda saksikan ialah Museum benda-benda peninggalan Perang Dunia II serta pangkalan udara tentara sekutu.
Kerajinan Tangan
Satu-satunya kerajinan tangan khas Pulau Morotai ialah aksesoris perhiasan yang terbuat dari besi putih. Aneka macam aksesoris menyerupai gelang, kalung, cincin dari besi putih sanggup Anda beli sebagai kenang-kenangan di tempat-tempat penjualan aksesoris. Bahan baku besi putih ini di ambil dari benda-benda peninggalan sejarah Perang Dunia II yang cukup banyak terdapat di sana.
Morotai memang sedang bersolek, ketika ini pembenahan sedang dilakukan disana sini. Secara umum infrastruktur fisik dan sarana publik terus dan sedang ditata guna menyebabkan Morotai destinasi wisata maritim dan wisata sejarah di ujung utara nusantara serta terget pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia pada tahun 2019 sanggup terlaksana.
dari aneka macam sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar