Palembang merupakan ibukota dari provinsi sumatera selatan, kota ini mempunyai ikon menarik berupa jembatan ampera yang merupakan hadiah dari bung karno kepada masyarakat palembang, jembatan ini menghubungkan sebelah ulu dan ilir kota palembang yang di belah oleh sungai musi yang merupakan urat nadi perekonomian kota palembang sampai ketika ini.
selain itu kota palembang yang bersahabat di sebut dengan bumi sriwijaya ini merupakan kota tertua di indonesia menurut tugu prasasti yang ditemukan. selanjutnya palembang sendiri merupakan tempat berdirinya kerajaan sriwijaya yang merupakan salah satu kerajaan yang sangat populer pada masanya.
kota terbesar kedua di pulau sumatera ini mempunyai potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa, mulai dari minyak bumi, watu bara, gas bumi di sektor pertambangan serta karet dan kelapa sawit di sektor perkebunan, belakangan kota palembang semakin dikenal sesudah sukses menjadi tuan rumah sea games 2011, islamic solidarity games dan akan bersama jakarta menjadi salah satu kota penyelenggara gelaran asian games 2018 mendatang.
selain potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh palembang, kota ini juga mempunyai potensi wisata yang belum sepenuhnya di kelola oleh pemerintah, dan untuk anda yang akan berkunjung ke kota ini, berikut beberapa recomended place buat anda menghabiskan waktu di kota ini
1. jembatan ampera dan sungai musi
Mulanya, Jembatan Ampera yang mempunyai panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter ini dinamakan Jembatan Bung Karno. Pemberian nama tersebut ditujukan sebagai bentuk penghargaan kepada Soekarno yang sudah memperjuangkan cita-cita warga Palembang yang menginginkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun, Bung Karno tidak oke dengan pinjaman nama tersebut. Akhirnya, jembatan itu dinamakan Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai Amanat penderitaan Rakyat (slogan bangsa Indonesia tahun 1960-an).
Sungai Musi sendiri yaitu sungai terpanjang di Sumatera yang membelah Palembang menjadi dua bagian. Dulunya Sungai Musi yaitu sarana transportasi utama. Di tepiannya, terdapat beberapa obyek wisata, mirip Restoran Terapung, Benteng Kuto Besak, Kampung Arab, dan lain-lain.
foto: travel.kompas.com
50 meter dari Jembatan Ampera, ada Pasar Sekanak yang merupakan sentra kuliner dan souvenir, di mana kau sanggup kulineran dan beli oleh-oleh. Pasar tersebut merupakan pasar semi modern dan tradisional. Bukan hanya untuk berjualan kuliner dan souvenir, tapi Pasar Sekanak juga mengadakan pementasan seni dan budaya secara rutin. Pasar Sekanak sendiri sudah dianggap sebagai Kota Tua di Palembang.
2. benteng kuto besak
Benteng yang berlokasi persis di tepi Sungai Musi ini bukan bangunan biasa. Karena Benteng Kuto Besak sudah berumur ratusan tahun. Ketika malam tiba, biasanya Benteng Kuto Besak diramaikan oleh pedagang pasar malam yang menyajikan aneka masakan yang enak-enak, salah satunya pempek. Juga ada banyak sekali macam jajanan kaki lima yang nggak kalah lezat. Bakal lebih asyik, bila kau makan malam di atas kapal restoran terapung. Suasana malam makin terasa hangat alasannya yaitu ada formasi lampu taman dengan refleksi warna kuning dari permukaan sungai.
3. pulau kemaro
Pulau legendaris yang satu ini terletak di tengah Sungai Musi. Di Pulau Kemaro ada sebuah kelenteng yang sering didatangi oleh umat Buddha untuk sembahyang dan berziarah. Soalnya, di sana ada makam seorang Putri Palembang, putri yang menikah dengan pangeran dari China. Sang pangeran yang karam terlebih dahulu ke sungai, alhasil disusul oleh sang putri. di Pulau Kemaro juga terdapat pagoda dengan sembilan lantai yang gres dibangun tahun 2006, juga pohon cinta. Katanya, bila kau dan pacar mengukir nama kalian di pohon tersebut, hubungan kalian bakal berlanjut di pelaminan.
foto : onta01.blogspot.co.id
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I atau biasa disebut Masjid Agung Palembang yaitu masjid terbesar di kota Palembang. Diperngaruhi oleh 3 arsitektur Indonesia, China dan Eropa. Bnetuk arsitektur Eropa terlihat dari pintu masuk di gedung gres masjid yang besar dan tinggi. Sedangkan arstitetur hina dilihat dari masjid utama yang atapnya mirip kelenteng. Masjid ini didirikan pada masa ke-18 oleh Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikrama. Terletak di tempat 19 Ilir, di mana merupakan salah satu Kampung Asli Palembang dan Arab yang telah usang didiami.
5. jakabaring sport city
foto : www.skyscrapercity.com
Jakabaring Sport City (JSC) atau komplek olahraga jakabaring yaitu komplek dari banyak sekali kemudahan olahraga di palembang. kompleks diatas lahan 325 hektar ini terletak di wilayah seberang ulu sejauh 5 km dari sentra kota Palembang Saat ini kemudahan yang ada di Jakabaring terdiri dari : Stadion Gelora Sriwijaya, Stadion Lapangan Tenis Bukit Asam, Stadion Atletik, Stadion Akuatik, Gedung GOR Ranau (Badminton), Gedung GOR Dempo (Senam), Arena Baseball dan Softball, Stadion menembak, Arena Ski Air, Arena Voli Pantai, Arena Panjat Dinding, Arena Sepatu Roda, dan Arena Petanque. selain itu tempat ini pun dilengkapi kemudahan pendukung mirip Wisma Atlet dan Gedung Sport Science.
6. taman hutan wisata punti kayu
Ingin main-main ke hutan? Berkunjung aja ke Taman Hutan Wisata Punti Kayu yang merupakan satu-satunya hutan wisata di Palembang. Dengan luas sekitar 50 ha, Taman Hutan Wisata mempunyai banyak kemudahan yang akan menghibur kau sekeluarga. Juga disertai dengan kebun hewan dan penangkaran buaya. Kamu sanggup berenang. piknik, main di taman, naik perahu, atau melihat atraksi gajah, sekaligus menunggang kuda.
7. kampung kapitan
Kampung Kapitan merupakan salah satu tempat yang bernilai sejarah tinggi. Karena, kampung ini merupakan tempat pertama kalinya warga Tionghoa menetap di Palembang ketika kota tersebut masih dalam jajahan Belanda. Kini, Kampung Kapitan dijadikan sebagai obyek wisata. Nilai seni dan budaya di Kampung Kapitan terletak pada struktur bangunan rumah di sana. Rumah di tempat Kampung Kapitan mengandung dua efek budaya, yakni budaya Tionghoa dan budaya Palembang. Budaya Tionghoa sanggup dilihat dari bab dalam rumah dan bab teras rumah. Sedangkan budaya Palembang terlihat dari bangunan rumah yang mirip limas dan ada tiang yang menopang berdirinya rumah.
8. Monpera
Monumen Perjuangan Rakyat Palembang merupakan monumen yang menyimpan banyak sekali cerita, gambaran, dan peralatan yang digunakan ketika Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang, di mana perang tersebut melibatkan seluruh rakyat untuk melawan penjajah. Monumen ini berdiri kokoh di sentra kota dan nggak jauh dari Jembatan Ampera. Tempat wisata ini cocok banget untuk kau yang suka mencar ilmu sejarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar