Karena itu tenaga harus dipersiapkan sebaik mungkin. Karena mengambil paket hotel yang tanpa makan pagi, terpaksa sajian makan pagi harus cari sendiri, beruntung bersahabat lokasi hotel terdapat minimarket seven eleven (7-11), minimarket ini menjadi andalan saya dan sobat saya yang lain untuk membeli masakan dan perlengkapan yang diharapkan lainnya, bahkan sajian makan pagi, siang ataupun malam juga kebanyakan saya beli di minimarket ini, menunya standard masakan siap saji yang di packing dan terang terlihat terbuat dari apa (untuk menghindari masakan berbahan babi atau pork yang banyak di jual di Bangkok ini), harga masakan siap saji yang sanggup di hangatkan di kasir dengan microwave ini harganya bervariasi, dikala itu saya pilih sajian fried rice with korean style chicken (bahan dari ayam jadi kondusif tanpa mengandung babi) seharga 39 baht (Rp. 15.990).
Setelah makan pagi dan mempersiapkan apa saja yang harus dibawa untuk
trip hari ini, sempurna pukul 08.15 pagi saya meninggalkan hotel dan berjalan menuju BTS Station Sala Daeng, selama perjalanan dari hotel ke BTS Sala Daeng terlihat kesibukan pagi hari warga Bangkok yang berkemas-kemas berangkat ke tempat kerja dan aktifitas lainnya
|
BTS Station Sala Daeng - Bangkok |
Lokasi tempat wisata yang akan saya kunjungi hari ini tempatnya saling berdekatan, Wat Pho dan The Grand Palace saling bersebelahan hanya terpisah oleh jalan raya, sedangkan Wat Arun berada di seberang sungai dari lokasi Wat Pho dan The Grand Palace, ketiga tempat ini berada di pinggiran sungai paling populer di Bangkok - Thailand yaitu sungai
Chao Phraya. Untuk menuju ke 3 tempat wisata tersebut, dari BTS station Sala Daeng (BTS terdekat dari hotel saya menginap) arahkan rute menuju BTS station Saphan Taksin, usang perjalanan dari BTS Sala Daeng ke BTS Saphan Taksin sekitar 30 menit dengan harga tiket 28 baht (Rp. 11.480) dikala itu kurs 1 baht = Rp. 410.
|
Pintu keluar menuju dermaga Sathorn Pier di BTS Saphan Taksin - Bangkok |
Sesampai di BTS station Saphan Taksin, kita harus berpindah tranportasi dengan menggunakan kapal (
boat) melalui dermaga Sathorn Pier untuk menuju ke 3 tempat wisata tersebut. Dermaga Sathorn Pier dan
Sungai Chao Phraya sudah sanggup terlihat dikala kita turun dari BTS station Saphan Taksin melalui pintu exit 2.
Boat yang melayani penumpang umum di sungai Chao Phraya ini dibagi berdasarkan warna bendera, ada beberapa warna bendera yang berbeda di masing-masing boatnya, cuma yang paling sering digunakan oleh para pengunjung atau wisatawan yaitu
boat berbendera biru dan orange,
boat berbendera biru dikhususkan untuk para wisatawan alasannya yaitu ada
guide selama perjalanan yang menjelaskan lokasi yang di lalui oleh
boat dengan biaya yang lebih mahal dari
boat yang warna orange, sedangkan
boat dengan bendera warna orange tiketnya lebih murah, biasanya digunakan oleh warga lokal bahkan para wisatawan sanggup menggunakan
boat berbendera orange ini untuk mengirit pengeluaran.
|
Antrian di dermaga Sathorn Pier - Bangkok menunggu boat |
|
Boat berbendera biru melaju di sungai Chao Phraya |
Terlihat antrian begitu panjang dikala itu di dermaga Sathorn Pier, saya sempat kebingungan juga harus antri sebelah mana alasannya yaitu takut salah
boat, daripada salah
boat saya bertanya ke petugas dermaga dan dijawab menggunakan bahasa gaul Thailand yang tidak tahu apa itu artinya (makin mumet kepala), saya dan sobat lainnya sempat mondar-mandir disekitar dermaga lebih dari 15 menit hanya untuk mencari kepastian
boat berbendera orange sebelah mana, karenanya keputusan nekat mengantri di antrian paling panjang, dan ternyata benar yang paling ramai dan yang paling penuh niscaya yang murah termasuk antrian di
boat bendera orange dengan harga hemat ini. Tepat pukul 09.20
boat berbendera orange karenanya melaju menyusuri sungai Chao Phraya membawa saya dan para penumpang lainnya, usang perjalanan dari dermaga Sathorn Pier ke dermaga Tha Tien N8 (dermaga terdekat dengan lokasi Wat Pho dan The Grand Palace) sekitar 30 menit dengan biaya tiket 13 baht (Rp. 5.330) yang kita bayar dikala di atas kapal.
Wat Pho
Setelah menempuh perjalanan dengan menggunakan BTS dan
boat, karenanya hingga juga di tempat wisata yang akan saya kunjungi untuk yang pertama kalinya, yaitu Wat Pho. Setelah keluar dari dermaga Tha Tien, ikuti saja jalur menuju pintu keluar, hingga terlihat perempatan jalan, lokasi Wat Pho berada di sebelah kanan dari perempatan jalan tersebut, sedangkan The Grand Palace berada di sebelah kiri dari perempatan jalan tersebut.
|
Patung Budha di Wat Pho |
Yang populer dari Wat Pho yaitu patung Budha tidur berukuran super besar dan berlapis emas, berlokasi di Distrik Phra Nakhon dan berdekatan dengan lokasi The Grand Palace, dengan jam buka operasional antara pukul 08.30 hingga dengan pukul 18.30 dengan harga tiket masuk dikala itu 100 baht (Rp. 41.000), sudah termasuk
free 1 botol mineral water yang sanggup kita tukarkan tidak jauh dari pintu masuk. Bersiaplah menguras tenaga dengan berpanas-panasan selama memutari kompleks bangunan di lokasi ini, candi dan patung-patung Budha beserta kuilnya banyak kita jumpai di lokasi ini. Dengan berjalan santai sambil berphoto-photo menikmati setiap sudut kompleks bangunan ini diharapkan waktu sekitar hampir 1.5 jam.
|
Foto dulu di Wat Pho - Bangkok |
The Grand Palace
Sekitar pukul 12.00, saya keluar dari Wat Pho dan berlanjut ke lokasi berikutnya, yaitu The Grand Palace. Lokasi Wat Pho dan The Grand Palace lokasinya berdekatan, tetapi harus jalan memutar alasannya yaitu tembok tinggi yang terlihat bersahabat dengan Wat Pho merupakan potongan belakang dari The Grand Palace, sedangkan pintu masuknya berada di sisi depannya.
Selama berjalan kaki dari Wat Pho ke The Grand Palace atau sebaliknya, perlu berhati-hati terhadap orang yang memperlihatkan jasa atau memberi gosip kalau The Grand Palace atau Wat Pho di tutup dan buka sekitar jam sekian, alasannya yaitu itu hanyalah trik dari meraka biar kita menggunakan jasa transportasi tuk-tuk untuk diajak berkeliling sambil menunggu jam buka tempat wisata tersebut, ibarat yang saya alami dikala berjalan dari Wat Pho menuju ke The Grand Palace, saya bertanya kepada warga lokal yang kebetulan berdiri di tepi jalan dan saya menanyakan arah menuju The Grand Palace, warga lokal tersebut menjelaskan kalau The Grand Palace ditutup alasannya yaitu ada program upacara di sana dan gres buka lagi pukul 14.00 (saat itu pukul 12.00 lebih sedikit), dan ia menyarankan biar saya naik tuk-tuk dulu untuk berkeliling sekitar daerah tersebut dan diantar ke beberapa tempat menarik yang sanggup dikunjungi dengan membayar sekian baht sambil menunggu jam 14.00, dan tanpa canggung ia menghentikan tuk-tuk dan berbicara dengan sopir tuk-tuk, namun usulan itu saya tolak dan saya tetap berjalan menuju lokasi The Grand Palace.
|
Ketemu formasi Tuk-Tuk dikala jalan kaki dari Wat Pho menuju The Grand Palace |
Sesampai di depan pintu masuk The Grand Palace, ratusan pengunjung penuh sesak untuk masuk ke lokasi wisata, ternyata info dari warga lokal yang saya temui di jalan tadi tidak benar, The Grand Palace tetap buka normal ibarat biasa dengan harga tiket masuk sebesar 500 baht (Rp. 205.000). Ada hukum cara berpakaian untuk masuk ke lokasi The Grand Palace, yang niscaya harus berpakaian sopan dan tertutup, baju dengan lengan terbuka dan celana pendek tidak diperkenankan masuk ke lokasi wisata, alasannya yaitu The Grand Palace terdapat banyak kuil dan tempat suci yang digunakan warga lokal untuk sembayang.
|
The Grand Palace - Bangkok |
The Grand Palace Bangkok ini memiliki luas area yang sangat luas, sanggup hampir 3 jam berjalan santai sambil berphoto dibeberapa
spot yang dianggap menarik, alasannya yaitu keterbatasan waktu untuk ke lokasi wisata selanjutnya, saya mempersingkat untuk berkeliling The Grand Palace hanya sekitar 2 jam, itupun sudah hampir tiap sudut tidak luput dari jepretan kamera dengan kondisi cuaca yang sangat panas, saran saya bawalah bekal air minum untuk pengobat haus selama menyusuri lokasi The Grand palace, cafetaria hanya sanggup kita temui sesaat sebelum pintu keluar, saya sempat mampir ke cafetaria tersebut untuk membeli minuman softdrink seharga 20 baht (Rp. 8.200) untuk menghilangkan haus yang tertahan semenjak dari pintu masuk The Grand Palace.
Wat Arun
Setelah keluar dari The Grand Palace sekitar pukul 15.00, langkah kaki berjalan menuju dermaga Tha Tien N8 (dermaga tempat kita turun dari
boat), selama berjalan kaki ke arah dermaga, saya sempat membeli buah segar orisinil Bangkok, buah mangga yang saya pilih seharga 20 baht (Rp. 8.200), buahnya sangat segar dan saya nikmati sambil berjalan kaki menuju ke arah dermaga.
Setelah hingga dermaga Tha Tien yang merupakan dermaga paling bersahabat dengan lokasi Wat Pho dan The Grand Palace, saya harus menyebrang sungai Chao Phraya dengan
boat untuk hingga ke lokasi wisata berikutnya, yaitu Wat Arun. Lokasi Wat Arun sempurna diseberang sungai, bahkan bangunan Wat Arun sanggup terlihat terang dari seberang sungai. Harga tiket
boat penyebrangan ke Wat Arun hanya 2.5 baht (Rp. 1.025) sekali jalan, dengan usang penyebrangan tidak hingga 3 menit. Sayang sekali bangunan Wat Arun dikala itu sedang di renovasi, besi-besi penyangga terlihat mengelilingi bangunan Wat Arun.
|
Wat Arun yang sedang di renovasi terlihat dari dermaga Tha Tien |
Harga tiket masuk Wat Arun sebesar 50 baht (Rp. 20.500), saya memutuskan tidak masuk ke dalam lokasi wisata Wat Arun alasannya yaitu sedang di renovasi, saya hanya berjalan keliling sekitar taman dan berphoto dengan latar belakang bangunan Wat Arun dari jarak jauh, sayang sekali ya, tapi mau bagaimana lagi, mungkin
next time kalau diberi kesempatan sanggup jalan-jalan lagi berkunjung ke tempat ini. Dari dermaga di Wat Arun saya harus menyebrang lagi dengan boat ke dermaga Tha Tien yang berada sempurna diseberang sungai.
Perjalanan dari Wat Pho, The Grand Palace dan Wat Arun untuk kembali ke hotel
Sungguh melelahkan hari ini apalagi belum sempat makan siang, sekitar pukul 16.00 saya dan sobat yang lain sudah
standby di dermaga Tha Tien menunggu
boat bendera orange untuk membawa saya dan penumpang lainnya ke dermaga Sathorn Pier untuk kembali ke hotel. Namun, sudah hampir 45 menit menunggu,
boat bendera warna orange tidak muncul juga, yang menampakkan diri justru
boat berbendera biru dengan harga lebih mahal, daripada menunggu lebih usang lagi, terpaksa naik
boat berbendera biru tersebut dengan harga tiket 40 baht (Rp. 16.400).
Sesampai di dermaga Sathorn Pier, perjalanan dilanjutkan dengan BTS, dari BTS station Saphan Taksin ke BTS station Sala Daeng dengan harga tiket 28 baht (Rp. 11.480). Setelah hingga di BTS Sala Daeng, berjalan kaki ibarat biasa menuju hotel dam mampir ke minimarket seven eleven (7-11) untuk membeli makan siang yang tertunda dan istirahat sebentar di hotel sebelum melanjutkan ke lokasi yang akan dituju berikutnya.
MBK Shopping Center Bangkok
Setelah cukup beristirahat, sekitar pukul 19.00 perjalanan dilanjutkan ke sentra perbelanjaan MBK Shopping Center Bangkok, untuk hingga di MBK, saya menggunakan transportasi BTS dari BTS station Sala Daeng menuju BTS station National Stadium dengan harga tiket 25 baht (Rp. 10.250), sesudah hingga di BTS station National Stadium, bangunan mall MBK sudah terlihat, kita tinggal berjalan kaki melalui jalan penghubung antara BTS dengan bangunan untuk masuk ke mallnya.
|
MBK Shopping Center Bangkok |
Mallnya tidak jauh beda dengan mall yang berada di Surabaya, di potongan depan mall memang terdapat
tenant dengan barang-barang yang mahal, namun agak ke tengah mall atau di potongan belakang terdapat penjual dengan kios ala ITC kalau di Indonesia, yang menjual beraneka ragam barang, pakaian, souvenir yang tidak mengecewakan murah, saya sempat tergiur untuk membeli beberapa pakaian di mall MBK ini.
Khaosan Road
Perjalanan dari MBK Shopping Mall berlanjut ke Khaosan Road, sempat kebingungan juga ke Khaosan Road harus naik apa ?, alasannya yaitu tempat Khaosan Road tidak dilalui jalur BTS, alternatif transportasi menuju Khaosan Road sanggup menggunakan bus, tuk-tuk atau taksi. Saya menentukan menggunakan taksi dikala itu untuk menuju ke tempat Khaosan Road. Biaya taksi dari MBK Shopping Mall ke Khaosan Road sebesar 150 baht (Rp. 61.500) dari harga nego alasannya yaitu taksi tanpa argo (kurang tahu niscaya biaya taksi tersebut terlalu murah, mahal atau biaya yang seharusnya), perjalanan dari MBK ke Khaosan Road sekitar 20 hingga dengan 30 menitan.
|
Sampai juga di Khaosan Road - Bangkok |
Khaosan Road merupakan salah satu nama jalan di Bangkok dan tempat berkumpulnya para
backpackers dari seluruh dunia, berdasarkan dongeng jalan ini lebih terasa ramai di malam hari daripada siang hari. Sesampainya di daerah Khasoan Road, suasana ramai eksklusif terasa dengan bunyi gaduh iringan musik dari beberapa cefe yang berjejer di jalan tersebut. Langkah kaki terus berjalan menikmati suasana malam di jalanan paling populer di Bangkok tersebut, sekilas suasana di Khaosan Road di Bangkok ini ibarat adonan antara Jalan Malioboro di Yogyakarta dan Jalan Legian di Bali, penjual baju, makanan, souvenir dan lainya tersebar di kanan kiri jalan ibarat di Jalan Malioboro, dan cefe yang tersebar di sepanjang jalan dengan bunyi musiknya yang keras ibarat di Jalan Legian Bali
|
Suasana Khaosan Road |
Ada apa di Khaosan Road - Bangkok? yang menjadi sentra perhatian di Khasoan Road yaitu beberapa pedagang bergerobak yang menjual masakan yang tidak pada umumnya, berupa kalajengking, kecoa, ulat, belalang, belatung dan hewan yang menciptakan geli lainnya yang dikeringkan dan tidak tahu dimasak ibarat apa dan tidak tahu rasanya ibarat apa, mungkin Anda mau mencoba masakan tersebut kalau berkunjung ke Khaosan Road? bahkan untuk memfoto masakan tersebut, pedagang mengenakan tarif foto sebesar 10 baht (Rp. 4.100)
|
Wisata masakan di Khaosan Road - Bangkok |
Saya menyempatkan makan malam di Khaosan Road, tempat ini juga tidak luput dari sajian yang serba babi (
pork), tapi saya beruntung menemukan Ibu penjual risoles ayam bertuliskan halal seharga 20 baht (Rp. 8.200), seakan belum kenyang saya juga memesan kebab ayam seharga 60 baht (Rp. 24.600) yang penjualnya seorang cewek manis asal Vietnam.
Tak terasa jam sudah memperlihatkan pukul 01.00 dini hari, namun suasana Khaosan Road makin ramai saja, waktunya kembali ke hotel untuk istirahat. Perjalanan dari Khaosan Road menuju Wall Street Inn Hotel di Surawong tempat Silom menggunakan taksi dengan biaya taksi sebesar 100 baht (Rp. 41.000).
Pengeluaran hari kedua : (kurs 1 baht = Rp. 410)
- Makan pagi di seven eleven (39 baht) ---> Rp. 15.990
- Tiket BTS Sala Daeng - Saphan Taksin (28 baht) ---> Rp. 11.480
- Toilet di BTS Saphan Taksin (5 baht) ---> Rp. 2.050
- Boat bendera orange dari dermaga Sathorn Pier - Tha Tien (13 baht) ---> Rp. 5.330
- Tiket masuk Wat Pho (100 baht) ---> Rp. 41.000
- Tiket masuk The Grand Palace (500 baht) ---> Rp. 205.000
- Minuman softdrink di The Grand Palace (20 baht) ---> Rp. 8.200
- Buah segar (20 baht) ---> Rp. 8.200
- Boat menyebarang ke Wat Arun PP (2.5 baht + 2.5 baht) ---> Rp. 2.050
- Mineral water di Wat Arun (10 baht) ---> Rp. 4.100
- Boat bendera biru dari dermaga Tha Tien - Sathorn Pier (40 baht) ---> Rp. 16.400
- Tiket BTS Saphan Taksin - Sala Daeng (28 baht) ---> Rp. 11.480
- Makanan dan minuman di seven eleven (44 baht) ---> Rp. 18.040 *makan siang yang tertunda
- Tiket BTS Sala Daeng - National Stadium (25 baht) ---> Rp. 10.250
- Beli pakaian dan buah tangan di MBK (847 baht) ---> Rp. 347.270 *pengeluaran tak terencana, tergiur barang murah
- Camilan di seven eleven (33 baht) ---> Rp. 13.530
- Taksi MBK - Khaosan Road (150 baht, patungan jadi 75 baht) ---> Rp. 30.750
- Foto masakan di Khaosan Road (10 baht) ---> Rp. 4.100
- Beli risoles ayam di Khaosan Road (20 baht) ---> Rp. 8.200
- Beli kebab ayam di Khaosan Road (60 baht) ---> Rp. 24.600
- Taksi Khaosan Road - Hotel (100 baht, patungan jadi 50 baht) ---> Rp 20.500
Tidak ada komentar:
Posting Komentar