Sumber: Diregiovani
Selamat malam, hampir tengah malam, tepatnya pukul 23:31 sekarang. Sudah pengen nulis review ihwal film ini dari beberapa ahad yang lalu, namun apalah daya – banyak alasan yang menciptakan aku belum sempat menuliskannya.
Arrival, atau “kedatangan” dalam Bahasa Indonesia. Bercerita ihwal kedatangan alien ke planet kita tercinta, bumi. Berbeda dengan pesawat alien lainnya yang berbentuk piring terbang, di sini pesawat alien dibentuk lonjong oval. Unik.
Disutradarai Denis Villeneuve, film berdurasi 116 menit ini mendapat jawaban dan kritik nyata semenjak awal penayangannya di Festival Film Venice 2016. Tak heran memang, Arrival pun memperoleh delapan nominasi dalam Piala Oscar 2016. Termasuk kategori bergengsi yakni Best Picture, Best Director dan Best Adapted Screenplay.
Diadaptasi dari dari kisah pendek berjudul “Story of Your Life” karya Ted Chiang, Eric Heisserer berhasil menggubahnya menjadi skenario film yang enigmatik nan apik. Hal tersebut juga mengantarkannya meraih penghargaan Writers Guilds of America Awards ke-69 dalam kategori Best Adaptation Screenplay.
Selain banyak sekali nominasi dan penghargaan yang diperoleh, Arrival juga digadang-gadang sebagai film bergenre fiksi ilmiah terbaik di tahun 2016. Perpaduan akting Amy Adams dan Jeremy Renner serta alur kisah yang berpengaruh namun tidak tertebak mengakibatkan film ini begitu epik.
Arrival: Mind-Intriguing!
Sumber: Nyt.com
Di tahun 2016, Arrival menjadi salah satu film yang paling aku tunggu. Bahkan, ketika pertama kali melihat trailernya, aku sudah menerka film ini akan mendapat banyak apresiasi. And there it goes, banyak sekali penghargaan pun diraih Arrival. Betapa tidak, film sci-fi satu ini sangat berbeda dengan film-film bergenre serupa yang sudah-sudah. Jika biasanya film-film ini melibatkan alien dalam wujud kepala besar dengan mata belo-nya, di Arrival kita sama sekali tidak disuguhkan hal-hal klise seputar alien. I can say, it’s a whole new different alien thing.
Satu lagi. Jika di film alien lain yakni tentara yang diharapkan untuk mengalau mahluk-mahluk ekstraterestrial tersebut, di sini jago bahasa yang dijadikan pusatnya. Ya, bab inilah yang paling aku suka. Bahasa sebagai alat komunikasi menjadi hal primer dalam film ini. Bahasa menjadi satu-satunya media untuk sanggup menghentikan “invasi” para alien tersebut di bumi.
Selain itu, Arrival juga mengajak penonton berpikir. Saya sanggup bilang film ini sangat mind-intriguing melalui adegan-adegannya. Khususnya ketika penonton dihadapkan dengan adegan-adegan dalam kilas balik yang dialami Louise, huruf utama.
Saat Louise bermimpi atau tepatnya mendapat penglihatan jikalau ia berbicara dalam bahasa mereka, mengingatkan aku akan kata-kata dosen aku ketika menempuh S1 dulu. Katanya, “kamu benar-benar fasih suatu bahasa jikalau kau sudah bermimpi berbicara dalam bahasa yang kau pelajari tersebut.”
Sinopsis Arrival
12 pesawat alien mendarat di 12 penjuru bumi. Untuk mencari tahu tujuan dan maksud kedatangan pesawat misterius tersebut, spesialis bahasa ditunjuk oleh otoritas keamanan Amerika Serikat. Dr. Louise Banks bekerja sama dengan seorang Fisikawan berjulukan Ian Donnelly, berpacu dengan waktu menyelidiki apa yang gotong royong terjadi. (7,5/10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar