Garut - Situs Pasir Lulumpang di Garut, Jawa Barat, merupakan cagar budaya peninggalan zaman paleometalik. Namun, sekarang kondisinya tidak terawat dengan baik.
detikTravel mencoba menyambangi sebuah situs yang terletak di Desa Cimareme, Kecamatan Banyuresmi, Garut itu. Di pintu masuk situs, hanya terdapat papan bertuliskan wilayah cagar budaya yang dilindungi pemerintah yang dibentuk oleh Balai Pengelola Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional Disbudpar Garut.
BACA JUGA: Mengungkap Batu Berlubang Penuh Misteri di Garut
Kondisi gerbang dalam keadaan terkunci. Akibatnya, para pengunjung daerah ini nekat memanjat pagar setinggi beberapa centimeter untuk sanggup masuk ke dalam lokasi situs.
Di dalam situs, terdapat tiga watu lulumpang yang terletak di punden ke-dua dan ke-satu. Kondisi salah satu watu lulumpang ini juga dalam keadaan rusak. Ada bekas pahatan di pecahan atas watu lulumpang.
Ada bekas pahatan (Hakim Ghani/detikTravel) |
Juru kunci Situs Pasir Lulumpang, Iin (64) mengatakan, lubang-lubang bekas pahatan yang ada di pecahan salah satu watu itu akhir tangan jahil sejumlah oknum warga yang mencoba mengambil watu lulumpang.
"Ada aja orang yang usil. Itu dipahat sama besi, kelihatan sekali ada beberapa bekas pahatan di watu itu," ungkap Iin kepada detikTravel di Situs Pasir Lulumpang, Desa Cimareme, Banyuresmi, Garut, Jumat (4/8).
Ironinya lagi, watu lulumpang yang berada di Situs Pasir Lulumpang semula berjumlah 7 unit. Namun, batu-batu tersebut satu persatu menghilang.
"Ada yang rusak sebab tanahnya terkikis hujan terus batunya jatuh dan pecah, ada juga yang yang menggelinding ke bawah dikala belum dipagar lalu tertutup rumput jadi gak kelihatan," katanya.
Miris melihatnya (Hakim Ghani/detikTravel) |
Kini Iin berharap kepada pihak pemerintah semoga lebih memperhatikan lagi keberadaan salah satu peninggalan sejarah ini. Iin mengaku khawatir bila dalam beberapa tahun ke depan semua watu lulumpang yang ada di situs ini punah.
"Sebaiknya ini dijaga betul-betul, semuanya harus berperan aktif. Alangkah baiknya bila dijadikan objek wisata, semoga anak dan cucu kita tau ada daerah yang indah ini," pungkas Iin.
Iin berharap, semoga pemerintah lebih merawat lagi salah satu warisan budaya ini. Ia khawatir, beberapa tahun ke depan batu-batu lulumpang di situs ini punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar